Main Catch and Bycatch Composition of Drift Gill Nets in Mekong Village, Meranti Island
Main Catch and Bycatch Composition of Drift Gill Nets in Mekong Village, Meranti Island
Keywords:
Drift Gill Nets, Catch Composition, Main Catch, Bycatch, Mekong VillageAbstract
The Meranti Islands Regency, located in Riau Province, is an archipelagic region with abundant fishery resource potential. The waters of Mekong Village are one of the fish-producing areas in this region, with very turbid water conditions. This study aims to analyze the composition of the main and bycatch from the use of drift gillnets in the waters of Mekong Village. The method used was a survey through direct observation of fishing activities over eight days, from September 2 to 9, 2024. The data collected includes the type, number of individuals, and weight of the catch. The analysis was conducted descriptively by calculating the percentage of main and bycatch against the total catch. The research results show that the total catch reached 100.26 kg, consisting of six fish species. The main catch was the Biang fish (Ilisha elongata) with a weight of 75.4 kg (75.2%) and a total of 806 individuals (62.2%). Meanwhile, the bycatch includes Lomek Fish (Harpadon nehereus), Chicken Feather Fish (Tyssa mystax), Thorny Shrimp (Alphases spp), Parang Fish (Chirocentrus dorab), and Thorn Fish (Arius spp), with a total weight of 24.86 kg (24.8%) and several individuals totaling 490 (37.8%). The results of this study indicate that the drifting gill nets are quite selective towards the target fish. However, bycatch is still considered significant. Therefore, it is recommended that the mesh size of the net be modified to improve selectivity and maintain the sustainability of fishery resources in the waters of Mekong Village.
Downloads
References
Akiyama, S. (1997). Relative abundance estimation in fishery research. Fisheries Science Journal, 24(1), 78-89.
Bahari, A., Sutrisno, B., & Rahmat, M. (2019). Komparasi hasil tangkapan di PPN Sibolga dan Desa Mekong dengan alat tangkap jaring insang hanyut. Jurnal Perikanan dan Kelautan Nusantara, 12(3), 215-228.
Bengen, D. G. (2001). Ekosistem dan keanekaragaman hayati perairan pesisir: Konservasi dan pemanfaatannya. Jurnal Ilmu Kelautan Tropis, 6(1), 45-55.
Boesono, H., Nugroho, T., & Santoso, A. (2015). Analisis selektivitas alat tangkap jaring insang berdasarkan ukuran mata jaring. Jurnal Teknologi Perikanan Tangkap, 9(4), 177-190.
BPS (2014). Kabupaten Kepulauan Meranti dalam angka 2014. Badan Pusat Statistik Kepulauan Meranti.
FishBase. (2025). Ilisha elongata, Elongate ilisha: fisheries.
Fitri Andini, R., Saputra, D., & Wijaya, H. (2023). Kearifan Lokal Suku Akit dalam Pengelolaan Sumber Daya Laut di Desa Tanjung Kedabu, Kepulauan Meranti. Jurnal Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan, 12(1), 55-67.
Hali, A., Setyawan, D., & Prasetyo, B. (2020). Efektivitas kedalaman jaring insang dalam selektivitas hasil tangkapan. Jurnal Sains Kelautan, 14(2), 112-124.
Khairul, M. (2024). Analisis Karakteristik Habitat Ikan Endemik Betta cf raja di Pulau Sumatra. Jurnal Ilmu Lingkungan, 22(1), 15-25.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2008 tentang Penggunaan Alat Tangkap Ikan. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Mainassy, M. C. (2017). Pengaruh parameter fisika dan kimia terhadap kehadiran ikan lompa (Thryssa baelama) di Perairan Pantai Apui Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 19(2), 61-66.
Martasuganda, S. (2002). Pengaruh kondisi perairan terhadap keberhasilan alat tangkap jaring insang hanyut. Jurnal Perikanan dan Kelautan Indonesia, 4(2), 125-135.
Mauliddin et al. (2022). Kekeruhan yang tinggi menyebabkan peningkatan jumlah tangkapan ikan demersal dalam alat tangkap yang biasanya lebih selektif terhadap ikan pelagis.
Monika, R. (2023). Teknik penangkapan ikan dengan jaring insang hanyut: Studi kasus di perairan Riau. Jurnal Perikanan Tangkap, 8(1), 55-67.
Nofrizal et al. (2018). Hasil tangkapan utama dan sampingan alat tangkap jaring insang di perairan Riau. Jurnal Perikanan Indonesia, 13(2), 90-105.
Nofrizal et al. (2018). Variasi jumlah dan berat tangkapan bisa dipengaruhi oleh musim dan kondisi oseanografi perairan.
Nurdin, S., & Hanifah, H. (2020). Evaluasi alat tangkap jaring insang di perairan Pulau Weh berdasarkan indikator alat tangkap ramah lingkungan. Jurnal Manfish Indonesia, 1(2), 85-97.
Pauly, D., Christensen, V., Dalsgaard, J., Froese, R., & Torres, F. (2002). Fishing down marine food webs. Science, 279(5352), 860-863.
Pauly, D., Froese, R., & Torres, F. (2002). Fishing down marine food webs. Science, 279(5352), 860-863.
Purwaningsih, D. (2017). Selektivitas alat tangkap jaring insang dalam perikanan skala kecil. Jurnal Teknologi Perikanan, 5(2), 98-110.
Rizal, M., & Apriliani, T. (2019). Pengurangan tangkapan sampingan dalam operasi jaring insang hanyut. Jurnal Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan, 7(3), 189-201.
Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2009). Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Jakarta: Djambatan.
Sembiring, L. (2008). Pengaruh kekeruhan air terhadap aktivitas makan ikan di perairan estuari. Jurnal Sumber Daya Perikanan, 3(1), 25-32.
Suherlan, A., Budi, R., & Suryanto, T. (2013). Analisis Potensi Ekonomi dan Geografis Kabupaten Kepulauan Meranti dalam Konteks IMS-GT dan FTZ Batam. Jurnal Ekonomi Maritim, 5(2), 45-58.
Syamsuddin, A. (2024). Modifikasi jaring insang untuk meningkatkan selektivitas tangkapan utama. Jurnal Teknologi Kelautan, 15(1), 67-80.
Trisbiantoro, A. (2017). Pengaruh parameter lingkungan terhadap hasil tangkapan nelayan jaring insang. Jurnal Ilmu Perikanan, 15(2), 120-133.
Watson, R., & Pauly, D. (2001). Systematic distortions in world fisheries catch trends. Nature, 414(6863), 534-536.
Wedjatmiko, B. (2010). Dinamika populasi ikan demersal di perairan pesisir. Jurnal Biologi Laut, 5(3), 145-159.
Wiryawan, B. (2020). Dampak ekologis tangkapan sampingan dan pengelolaannya dalam perikanan berkelanjutan. Jurnal Konservasi Laut, 11(1), 33-47.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.